Halaman

Selasa, 22 Januari 2019

60 tahun Revolusi Rakyat Kuba: Pelajaran dan Inspirasi

Fidel Castro Beserta para pasukan yang lain
60 tahun Revolusi Rakyat Kuba - Pada bulan Januari tahun 2019 ini, rakyat Kuba merayakan 60 tahun kemenangan revolusinya. Setelah enam dekade, revolusi rakyat Kuba terus-menerus membuktikan bahwa mereka berhasil mengalahkan segala rintangan dan tantangan. Sebuah pulau kecil yang hanya berjarak 90 mil dari raksasa imperialis Amerika Serikat, merdeka dan menerapkan sosialisme dalam kehidupan bermasyarakatnya. Sebuah pulau kecil dengan rakyatnya yang telah berhasil bertahan dari gempuran dan campur tangan tetangganya di sebelah utara dalam pertarungan yang lebih mirip dengan pertarungan antara Daud dan Goliath.

Amerika Serikat telah mencoba berbagai macam cara untuk mengandaskan revolusi rakyat Kuba, mulai dari blokade ekonomi hingga invasi Teluk Babi yang didukung oleh CIA, mulai dari ratusan percobaan pembunuhan terhadap pemimpin Kuba, hingga pada milyaran dollar yang dihabiskan demi bergantinya kekuasaan di Kuba.

Namun rakyat Kuba tidak hanya telah berhasil melawan semua serangan dan gempuran ini, mereka bahkan telah berhasil mengembangkan masyarakat yang melandaskan dirinya pada kemanusiaan dimana pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan internasionalisme adalah prioritas utamanya. Capaian- capaian ini adalah mercusuar bagi kelas tertindas dan kaum progresif di seluruh dunia.
Setelah enam dekade, blokade dan serangan Amerika Serikat terhadap rakyat terus berlanjut. Pemerintahan Donald Trump terus memperketat blokade, semua cara dilakukan untuk mengisolasi rakyat Kuba dari dunia luar. Dan sekarang John Bolton, seorang yang sangat pro terhadap perang menjabat sebagai penasehat keamanan nasional di Gedung  Putih.

Bolton menimpakan fitnah kepada Kuba dengan tuduhan bahwa Kuba mengembangkan senjata kimia pada tahun 2002. Dan sekarang sekali lagi ia menjuluki Kuba, Nikaragua dan Venezuela sebagai “tiga serangkai tirani” dan mengancam dengan ucapan bahwa hari penghakiman bagi mereka akan segera datang.
Kaum progresif di Amerika Latin tentunya harus dengan gagah berani menghadapi ancaman besar yang telah disampaikan oleh Bolton dan pemerintahan Donald Trump.

Sebagaimana bisa ditebak, Bolton menyambut gembira dan merayakan kemenangan presiden terpilih Jair Bolsonaro di Brasil. Bolsonaro adalah seorang yang berasal dari kelompok sayap kanan garis keras, seorang ultra-nasioanalis.  Atau singkatnya: seorang fasis.

Terpilihnya Bolsonaro merupakan suatu lompatan mundur jauh ke belakang bagi Amerika Latin.
Lebih dari 8000 dokter yang berasal dari Kuba telah meninggalkan Brasil dan kembali ke Kuba, sebagai akibat dari ancaman Bolsonaro yang akan mengusir mereka. Para dokter Kuba telah bekerja di Brasil sejak tahun 2013 sebagai bagian dari program “Mais Medicos” yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan terpencil di Brasil.
warga kuba menginggalkan brasil
Tahun ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, media-media arus utama di seluruh dunia mengangkat tajuk utama bagaimana Kuba berada di ambang perubahan, dan kali ini terkait dengan pemilihan presiden baru Kuba dan pembaharuan konstitusi mereka.

Tajuk utama yang sama telah berulangkali diangkat selama bertahun-tahun;  pada tahun ‘90an setelah runtuhnya Uni Soviet, lalu kemudian pada saat Fidel Castro pensiun sebagai presiden, ketika Barrack Obama berkunjung ke Kuba dan ketika Fidel Castro mangkat.

Adalah benar bahwa Kuba sebagaimana negara-negara lainnya terus mengalami perubahan dan berkembang. Akan tetapi kegairahan media-media arus utama akan perubahan di Kuba sebenarnya adalah lebih merupakan khayal dan lamunan bahwa Kuba akan meninggalkan sosialisme atau kemerdekaannya.

Proses pembaharuan konstitusi Kuba kini sedang berlangsung di seantero negeri pulau kecil tersebut melalui suatu diskusi akbar antara berbagai sektor,berbagai organisasi massa dan serikat buruh. Dokumennya meliputi syarat dan pembatasan usia bagi pejabat terpilih, bentuk-bentuk baru kepemilikan dan pengesahan atas pernikahan sesama jenis. Telah berlangsung perdebatan luas di seantero pulau, dimana lebih dari 135000 pertemuan telah diselenggarakan dan sebuah referendum atas pembaharuan konstitusi akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019 mendatang.

Menjadi harapan bagi kita bahwa Kuba akan terus berkomitmen pada warisan revolusinya yang selama ini menjadi mercusuar bagi pergerakan dan perlawanan kaum tertindas melawan imperialisme dan para komprador di seluruh dunia.

Hasta siempre!

Penulis : Ilham Jimbo.


Treni Bekasi :
Info Lengkap Terupdate, Trending Topik Bekasi, Berita Bekasi, Informasi Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar